Probolinggo
city
Daerah
tempat tinggal saya merupakan kota yang kecil dan penghuni manusianya pun
banyak pula. Yang daerahnya dekat sekali dengan pesisir pantai utara
jawa(PANTURA) yang jalannya merupakan bekas pembuatan jalan anyer sampai
panarukan yang dibuat Daendles orang eropa yang menjajah Indonesia.
Kota
Probolinggo Terletak sekitar 100 km sebelah tenggara Kota Surabaya, Kota
Probolinggo berbatasan dengan Selat Madura di sebelah utara, serta Kabupaten
Probolinggo di sebelah timur, selatan, dan tengah. Kota ini juga terdapat
pelabuhan perikanan yang cukup besar.
Adapun batas
wilayah administrasi Kota Probolinggo meliputi :
1. Sebelah Utara : Selat Madura
2. Sebelah Timur : Kecamatan Dringu Kabupaten Probolinggo
3. Sebelah Selatan : Kecamatan Leces, Wonomerto, Sumberasih Kab. Probolinggo
4. Sebelah Barat : Kecamatan Sumberasih Kabupaten Probolinggobatas
1. Sebelah Utara : Selat Madura
2. Sebelah Timur : Kecamatan Dringu Kabupaten Probolinggo
3. Sebelah Selatan : Kecamatan Leces, Wonomerto, Sumberasih Kab. Probolinggo
4. Sebelah Barat : Kecamatan Sumberasih Kabupaten Probolinggobatas
Cuaca kota
Probolinggo ini Apabila dibandingkan dengan rata-rata curah hujan tahun
2006 sebesar 1.368 mm dengan 74 hari hujan, maka kondisi tahun 2007 lebih
kering dibandingkan tahun 2006, dimana curah hujan per hari pada tahun 2006
sebesar 3,75 mm/hari, sedangkan curah hujan per hari pada tahun 2007 sebesar
2,94 mm/hari. Curah hujan terlebat terjadi pada bulan Pebruari dan Maret rata-rata
sebesar 19,84 mm per hari. Selain itu pada bulan Juli sampai dengan September
di Kota Probolinggo terdapat angin kering yang bertiup cukup kencang (kecepatan
dapat mencapai 81 km/jam) dari arah tenggara ke barat laut, angin ini populer
dengan sebutan “ Angin Gending “ .
Topografi
wilayah Kota Probolinggo terletak pada ketinggian 0 sampai kurang dari 50 meter
dia atas permukaan air laut. Apabila ketinggian tersebut dikelompokkan atas;
ketinggian 0 -10 meter, ketinggian 10 -25 meter, ketinggian 25 -50 meter.
Semakin ke wilayah selatan, ketinggian dari permukaan laut semakin besar. Namun
demikian seluruh wilayah Kota Probolinggo relatif berlereng (0 – 2%). Hal ini
mengakibatkan masalah erosi tanah dan genangan cenderung terjadi di daerah ini.
Karakteristik
sosial ini penduduk Kota Probolinggo dapat dilihat dari segi etnik dan budaya
masyarakatnya. Masyarakat Probolinggo dilihat dari sosial budaya sebagian
berasal dari budaya agraris (petani dan nelayan) dan berkembang menjadi
masyarakat urbanis. Sedangkan ditinjau dari suku, sebagian besar merupakan Suku
Jawa dan Madura yang terkenal ulet, lugas, terbuka, dan kuat dalam mengarungi
kehidupan (berjiwa wiraswasta tinggi). Selain itu perpaduan masyarakat dan
budaya yang masih asli dicerminkan dengan gotong royong, dan adat budaya khas,
serta diwarnai dengan unsur Islam. Hal ini dapat dipandang sebagai potensi
masyarakat sehingga menjadi modal dalam peningkatan sumber daya manusia
sehingga terbentuk suatu masyarakat yang handal dan berkembang dan mudah
tanggap terhadap kemajuan. Lebih dari itu potensi potensi yang ada menjadikan
ketahanan sosial masyarakat akan mampu menangkal dan menyaring kemungkinan
adanya pengaruh budaya luar yang negatif.
Salah satu
wujud kekhasan budaya masyarakat ialah lahirnya seni budaya khas daerah seperti
seni tari, seni suara, seni musik dan seni rupa. Hal ini selain memperkuat
budaya masyarakat juga menjadi aset yang bisa dikembangkan untuk wisata maupun
industri.
Status
sungai-sungai utama yang terdapat di Kota Probolinggo adalah Sungai
Kedunggaleng, Umbul, Banger, Legundi, Kasbah dan Pancur. Dengan rata-rata
panjang aliran sungai mencapai 4.94 km, yang terpanjang alirannya adalah Sungai
Banger dengan panjang aliran mencapai 6.40 km dan yang terpendek alirannya
adalah Sungai Pancur dengan aliran hanya 3.20 km. Sungai tersebut mengalir
sepanjang tahun dari arah selatan ke utara sesuai dengan kelerengan wilayah.
Air sungai dimanfaatkan untuk kebutuhan pertanian dan perikanan, hal ini
dimungkinkan karena sungai tersebut belum tercemar oleh industri-industri besar
yang memang tidak terdapat di Kota Probolinggo.
Dalam rangka
mewujudkan visi pembangunan Kota Probolinggo tersebut ditempuh melalui 8 (delapan)
misi pembangunan sebagai berikut :
Mewujudkan Trikarsa Bina Praja, yaitu tiga kehendak masyarakat Kota Probolinggo untuk melestarikan ciri khas Kota Bayuangga (Angin, Anggur dan Mangga), membangun citra kota Indaditasi (Industri, Perdagangan, Pendidikan dan Transportasi), dan membudayakan motto Kota Bestari (Bersih, Sehat, Tertib, Aman, Rapi dan Indah). Mewujudkan peningkatan penghayatan dan pengamalan nilai-nilai agama dan harmonisasi antar kelompok masyarakat ;
Mewujudkan peningkatan aksesibilitas serta kualitas kesehatan;
Mewujudkan penanggulangan kemiskinan, perbaikan iklim ketenagakerjaan, dan memacu kewirausahaan ;
Mewujudkan peningkatan pertumbuhan ekonomi yang berkualitas dan percepatan pembangunan infrastruktur ;
Mewujudkan optimalisasi pengelolaan sumber daya alam dan fungsi lingkungan hidup ;
Mewujudkan ketenteraman dan ketertiban, supremasi hukum dan HAM ;
Mewujudkan revitalisasi proses desentralisasi dan otonomi daerah melalui reformasi birokrasi dan peningkatan pelayanan publik.
Mewujudkan Trikarsa Bina Praja, yaitu tiga kehendak masyarakat Kota Probolinggo untuk melestarikan ciri khas Kota Bayuangga (Angin, Anggur dan Mangga), membangun citra kota Indaditasi (Industri, Perdagangan, Pendidikan dan Transportasi), dan membudayakan motto Kota Bestari (Bersih, Sehat, Tertib, Aman, Rapi dan Indah). Mewujudkan peningkatan penghayatan dan pengamalan nilai-nilai agama dan harmonisasi antar kelompok masyarakat ;
Mewujudkan peningkatan aksesibilitas serta kualitas kesehatan;
Mewujudkan penanggulangan kemiskinan, perbaikan iklim ketenagakerjaan, dan memacu kewirausahaan ;
Mewujudkan peningkatan pertumbuhan ekonomi yang berkualitas dan percepatan pembangunan infrastruktur ;
Mewujudkan optimalisasi pengelolaan sumber daya alam dan fungsi lingkungan hidup ;
Mewujudkan ketenteraman dan ketertiban, supremasi hukum dan HAM ;
Mewujudkan revitalisasi proses desentralisasi dan otonomi daerah melalui reformasi birokrasi dan peningkatan pelayanan publik.
Ini adalah
beberapa makanan khas kota Probolinggo yang terkenal yaitu :
Camilan
kripik kentang
Selain
makanan tradisional, Probolinggo juga banyak bergerak pada makanan kecil atau
camilan khas Probolinggo. Salah satunya adalah keripiki Kentang, yang terbuat
dari kentang segar dengan hasil yang renyah.
minuman
pokak
Produk
lainnya adalah Pokak, yaitu minuman yang terbuat dari rempah-rempah Indonesia,
seperti; kayumanis, jahe dan gula. Minuman ini dikemas ke dalam botol dan
dikategorikan dalam minuman kesehatan.
Mangga Probolinggo
Hampir semua
orang mengenal mangga Probolinggo, rasanya manis dan segar. Saat musim mangga
bulan Mei-Oktober, mangga Probolinggo akan membanjiri pasar hingga ke kota-kota
besar seperti Jakarta. Di luar Probolinggo harganya agak sedikit mahal ini
karena ongkos kirim dibebankan pada pembeli, sedangkan di Probolinggo sendiri
harganya murah sehingga banyak yang membawanya sebagai oleh-oleh. Terdapat 12
kecamatan sebagai sentra mangga antara lain di Kecamatan Tongas, Pakuniran,
Gading, Maron, Banyuanyar, Besuk, Wonomerto, Paiton, Leces, Kota Anyar, Tegal
Silwan dan Krejengan. Varietas mangga yang dikembangkan antara lain Arumanis
dan Manalagi. Mangga Probolinggo terutama varietas Arumanis sangat populer dan
sudah dipasarkan di dalam negeri maupun di pasar internasional seperti Singapura.
Selain
mangga, di Probolinggo juga terdapat buah unggulan dan khas yaitu anggur. Di
daerah tertentu, buah anggur juga tumbuh subur di pekarangan rumah penduduk.
Salah satu daerah yang terkenal dengan kualitas anggur terbaik yanitu Kelurahan
Ketapang, Kecamatan Kademangan Kota Probolinggo. Buah anggur bahkan sudah
diproduksi dalam bentuk jus anggur dari berbagai jenis yang berbeda, antara
lain jenis Probolinggo Super, Prabu Bestari, Belgie dan Caroline Black Rose.
Kota Probolinggo juga berhasil mengembangkan anggur dengan baik, khususnya
jenis Prabu Bestari yang saat ini dikembangkan secara besar-besaran di
Probolinggo. Prabu Bestari sendiri merupakan varietas hasil pengembangan dari
jenis anggur Probolinggo Super. Bentuknya sedikit lebih besar dari Probolinggo
Super, sementara cita rasanya lebih enak dan lebih manis.
Kepiting
Olok
Olok, adalah
istilah yang digunakan oleh masyarakat Probolinggo untuk menyebut kepiting muda
yang terdapar di pantai. Kepiting muda ini diolah dan diberi campuran udang dan
bumbu. Kemudian dimasukkan lagi ke dalam cangkang kepiting yang berukuran
besar. Cangkang dari kepiting muda ini masih lembut sehingga rasanya gurih.
Probolinggo memang terkenal dengan kekayaan olahan lautnya, selain kepiting ada
pula hidangan lain berbahan kerang simping. Kerang simping atau scallop ini
sangat mudah ditemui di daerah pantai.
Biasanya
kerang simping ini memiliki cangkang yang lebar dan datar, umumnya disajikan
sebagai hidangan pembangkit selera, yaitu sup simping. Kerang simping disajikan
bersama wortel, kacang polong dan jagung manis sehingga menghasilkan cita rasa
asin dan gurih. Menu unik lainnya yaitu oseng ikan jenggelek. Cara memasaknya
cukup sederhana, dengan bahan antara lain ikan jenggelek yang dipotong-potong,
bawang putih, bawang bombay, lengkuas, cabe rawit, cabe besar merah, cabe besar
hijau dan bumbu penyedap.
Ketak Kratok
Makanan lain yang dapat dijumpai di Probolinggo adalah Oncer, dan ternyata Oncer ini masih banyak dijumpai di daerah Kecamatan Bantaran karena sebagian masyarakatnya masih mengkonsumsi Oncer. Makanan Oncer atau yang kerap disebut dengan sorghum atau jagung cantel. Sebagai lauknya yang khas yaitu mortes yang biasa disebut remis. Untuk Oncer, bisa juga diolah menjadi berbagai bahan makanan dan minuman. Untuk makanan pokok Oncer ini dijadikan nasi non beras dan rasanya juga tidak kalah dengan beras. Bisa pula diolah menjadi kudapan tape, selanjutnya dijadikan madu mongso,lupis dan mentuk. Untuk mimunan bisa dibuat menjadi dawet oncer dan cao oncer.
Anggur Prabu
Bestari
Selain
dikenal sebagai Kota Angin dan Kota Mangga, Probolinggo juga dikenal sebagai
Kota Anggur. Sekitar dekade 80-an, budidaya anggur ini sempat booming di
Probolinggo. Di sepanjang jalan Mastrip Desa Wonoasih, merupakan sentra anggur
terbesar di Probolinggo. Ribuan pohon anggur terbentang sejauh mata memandang.
Di kiri kanan jalan, buah anggur itu terjuntai mempesona di antara bambu-bambu
yang menopangnya. Anggur-anggur itu menggoda siapa saja yang memandangnya,
untuk segera memetik dan mencicipinya. Kualitas anggur Probolinggo sendiri
tidak perlu diragukan lagi. Bentuknya segar, warnanya cerah, manis rasanya dan
harum aromanya.
http://kaligrafi-probolinggo.blogspot.co.id
BalasHapus